PINRESUS

SIAP SIAGA SEDIA

INSPIRATION

KISAH SEJATI YANG DAPAT MERUBAH HIDUP.

ADVENTURE

PETUALANGAN YANG TAK PERNAH TERLUPAKAN.

EDUCATION

PELATIHAN DAN PENDIDIKAN AKAN MEMBANTU MU MENJADI LEBIH TANGGUH.

ACTIVITY

WATAKMU AKAN TERLIHAT DISINI.

Monday, February 6, 2017

KEPANDUAN ZAMAN HINDIA BELANDA

 Gerakan Pramuka atau Kepanduan di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1923 yang ditandai dengan didirikannya (Belanda) Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung. Sedangkan pada tahun yang sama, di Jakarta didirikan (Belanda) Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO). Kedua organisasi cikal bakal kepanduan di Indonesia ini meleburkan diri menjadi satu, bernama (Belanda) Indonesische Nationale Padvinderij Organisatie (INPO) di Bandung pada tahun 1926.
Kepanduan Indonesia di seputaran tahun1920-an
Pada tanggal 26 Oktober 2010, Dewan Perwakilan Rakyat mengabsahkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka. Berdasarkan UU ini, maka Pramuka bukan lagi satu-satunya organisasi yang boleh menyelenggarakan pendidikan kepramukaan. Organisasi profesi juga diperbolehkan untuk menyelenggarakan kegiatan kepramukaan.

Kenyataan sejarah menunjukkan bahwa pemuda Indonesia mempunyai "saham" besar dalam pergerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia serta ada dan berkembangnya pendidikan kepanduan nasional Indonesia. Dalam perkembangan pendidikan kepanduan itu tampak adanya dorongan dan semangat untuk bersatu, namun terdapat gejala adanya berorganisasi yang Bhinneka.

Organisasi kepanduan di Indonesia dimulai oleh adanya cabang "Nederlandsche Padvinders Organisatie" (NPO) pada tahun 1912, yang pada saat pecahnya Perang Dunia I memiliki kwartir besar sendiri serta kemudian berganti nama menjadi "Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging" (NIPV) pada tahun 1916.
Organisasi Kepanduan yang diprakarsai oleh bangsa Indonesia adalah Javaansche Padvinders Organisatie; berdiri atas prakarsa S.P. Mangkunegara VII pada tahun 1916.

Kenyataan bahwa kepanduan itu senapas dengan pergerakan nasional, seperti tersebut di atas dapat diperhatikan pada adanya "Padvinder Muhammadiyah" yang pada 1920 berganti nama menjadi "Hizbul Wathan" (HW); "Nationale Padvinderij" yang didirikan oleh Budi Utomo; Syarikat Islam mendirikan "Syarikat Islam Afdeling Padvinderij" yang kemudian diganti menjadi "Syarikat Islam Afdeling Pandu" dan lebih dikenal dengan SIAP, Nationale Islamietische Padvinderij (NATIPIJ) didirikan oleh Jong Islamieten Bond (JIB) dan Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie (INPO) didirikan oleh Pemuda Indonesia.
Hasrat bersatu bagi organisasi kepanduan Indonesia waktu itu tampak mulai dengan terbentuknya PAPI yaitu "Persaudaraan Antara Pandu Indonesia" merupakan federasi dari Pandu Kebangsaan, INPO, SIAP, NATIPIJ dan PPS pada tanggal 23 Mei 1928.

Gubernur Jenderal van Limburg Stirum dan Istri di tengah-tengah anggota kepanduan (Padvinderij) Bandung
Federasi ini tidak dapat bertahan lama, karena niat adanya fusi, akibatnya pada 1930 berdirilah Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) yang dirintis oleh tokoh dari Jong Java Padvinders/Pandu Kebangsaan (JJP/PK), INPO dan PPS (JJP-Jong Java Padvinderij); PK-Pandu Kebangsaan).
PAPI kemudian berkembang menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) pada bulan April 1938.
Pandu-pandu S.I.A.P. (di bawah naungan SI) bersiap mengawal pemimpin2nya. Di deretan tengah duduk diantaranya A.M. Sangadji, Soerjopranoto, HOS Tjokroaminoto, dan HA Salim


Antara tahun 1928-1935 bermuncullah gerakan kepanduan Indonesia baik yang bernapas utama kebangsaan maupun bernapas agama. kepanduan yang bernapas kebangsaan dapat dicatat Pandu Indonesia (PI), Padvinders Organisatie Pasundan (POP), Pandu Kesultanan (PK), Sinar Pandu Kita (SPK) dan Kepanduan Rakyat Indonesia (KRI). Sedangkan yang bernapas agama Pandu Ansor, Al Wathoni, Hizbul Wathan, Kepanduan Islam Indonesia (KII), Islamitische Padvinders Organisatie (IPO), Tri Darma (Kristen), Kepanduan Asas Katolik Indonesia (KAKI), Kepanduan Masehi Indonesia (KMI).
Sebagai upaya untuk menggalang kesatuan dan persatuan, Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia BPPKI merencanakan "All Indonesian Jamboree". Rencana ini mengalami beberapa perubahan baik dalam waktu pelaksanaan maupun nama kegiatan, yang kemudian disepakati diganti dengan "Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem" disingkat PERKINO dan dilaksanakan pada tanggal 19-23 Juli 1941 di Yogyakarta.

KEPERAMUKAN INDONESIA


Scouting yang di kenal di Indonesia dikenal dengan istilah Kepramukaan, dikembangkan oleh Lord Baden Powell sebagai cara membina kaum muda di Inggris yang terlibat dalam kekerasan dan tindak kejahatan, beliau menerapkan scouting secara intensif kepada 21 orang pemuda dengan berkemah di pulau Brownsea selama 8 hari pada tahun 1907. Pengalaman keberhasilan Baden Powell sebelum dan sesudah perkemahan di Brownsea ditulis dalam buku yang berjudul “Scouting for Boy”.

Melalui buku “Scouting for Boy” itulah kepanduan berkembang termasuk di Indonesia. Pada kurun waktu tahun 1950-1960 organisasi kepanduan tumbuh semakin banyak jumlah dan ragamnya, bahkan diantaranya merupakan organisasi kepanduan yang berafiliasi pada partai politik, tentunya hal itu menyalahi prinsip dasar dan metode kepanduan.

Keberadaan kepanduan seperti ini dinilai tidak efektif dan tidak dapat mengimbangi perkembangan jaman serta kurang bermanfaat dalam mendukung pembangunan Bangsa dan pembangunan generasi muda yang melestarikan persatuan dan kesatuan Bangsa.

Memperhatikan keadaan yang demikian itu dan atas dorongan para tokoh kepanduan saat itu, serta bertolak dari ketetapan MPRS No. II/MPRS/1960, Presiden Soekarno selaku mandataris MPRS pada tanggal 9 maret 1961 memberikan amanat kepada pimpinan Pandu di Istana Merdeka. Beliau merasa berkewajiban melaksanakan amanat MPRS, untuk lebih mengefektifkan organisasi kepanduan sebagai satu komponen bangsa yang potensial dalam pembangunan bangsa dan negara.

Oleh karena itu beliau menyatakan pembubaran organsiasi kepanduan di Indonesia dan meleburnya ke dalam suatu organisasi gerakan pendidikan kepanduan yang tunggal bernama GERAKAN PRAMUKA yang diberi tugas melaksanakan pendidikan kepanduan kepada anak-anak dan pemuda Indoneisa. Gerakan Pramuka dengan lambang TUNAS KELAPA di bentuk dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961.

Meskipun Gearakan Pramuka keberadaannya ditetapkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 tahun 1961, namun secara resmi Gerakan Pramuka diperkenalkan kepada khalayak pada tanggal 14 Agustus 1961 sesaat setelah Presiden Republik Indonesia menganugrahkan Panji Gerakan Pramuka dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 448 Tahun 1961. Sejak itulah maka tanggal 14 Agustus dijadikan sebagai Hari Ulang Tahun Gerakan Pramuka.

Perkembangan Gerakan Pramuka mengalami pasang surut dan pada kurun waktu tertentu kurang dirasakan pentingnya oleh kaum muda, akibatnya pewarisan nilai-nilai yang terkandung dalam falsafah Pancasila dalam pembentukan kepribadian kaum muda yang merupakan inti dari pendidikan kepramukaan tidak optimal.

Menyadari hal tersebut maka pada peringatan Hari Ulang Tahun Gerakan Pramuka ke-45 Tahun 2006, Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono mencanangkan Revitalisasi Gerakan Pramuka. Pelaksanaan Revitalisasi Gerakan Pramuka yang antara lain dalam upaya pemantapan organisasi Gerakan Pramuka telah menghasilkan terbitnya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang GERAKAN PRAMUKA.

Friday, September 6, 2013

SEJARAH PINRESUS

Apa itu PINRESUS?

Pinresus adalah sebuah Pasukan Khusus Regu Pramuka di pangkalan Mts Fisabilillah, Pinresus berasal dari mimpi seorang pembina Pramuka bernama Suhartono Setiwan S.Pd i, yang akrab di pangil Abi,
Abi dan salah satu Anggota Pinresus
karena kecintaan nya terhadap dunia kepramukaan. Tercetuslah sebuah Ide Mendirikan Pasukan Khusus Pramuka Di Pangkalan Mts Fisabililillah. Yang bernama PIMPINAN REGU KHUSUS atau PINRESUS. Sebenarnya duli di pangkalan mts yasfi sudah ada Pasukan Khusus Pramuka atau  yang disebut PASKAS. Seiring berjalannya waktu Paskas akhirnya di bubarkan, atau membubarkan diri, mungkin karena Anggotanya tidak pernah bertambah, dan minimnya prestasi. Oleh karna itu Pembina kami, Abi mau mebuat Pasukan baru. Yang lebih berprestasi, dan memiliki kaderrisasi yang lebih bagus.

lambang PINRESUS

Pinresus Resmi berdiri Pada tangal 17 Februari 2001, Dengan dilantiknya 50 anggota pramuka. Yang terdiri dari 6 regu. 2 regu Putra, 3 regu Putri. Pelantikan pada waktu itu dilakukan dengan  sangat sederhana, pada waktu itu seluruh anggota melakukan perjalan 10 KM.

Lambang Pinresus sendiri memilili Makna;
1. Bintang. Melambangkan Rukun Islam yang Lima.
2.Segi Tiga. nahhh kalau yang ini sy lupa apa artinya,  maklum kan yang buat bukan saya, tetapi abi
3.Busur, nahhh yang ini juga lupa,,,,,,, nanti sy tanya lagi sm Abi.

Nahhh kalau  warna nya juga memiliki makana:
1.Merah. melambangkan Pramuka Penggalang yang berani
2.Hijua. Melambangkan Pramuka Islam
3.Kuning. nahhhh itu saya juga lupa.

Seiring berjalannya waktu Sekarang ini Anggota pinresus banyak yang menjadi Pelatih Paramuka sekolah-sekolah sekitar Mts Fisabilillah atau Mts Yasfi. kalau Angkata saya sudahh banyak yang bekerja dan sudah berumah tangga. Sampe- sampe gara-gara  pramuka bisa dapet jodoh. Kaya ka Nurhalimah yang suami nya juga anggota Pramuka,  Yang unik Ka Asep sm ka Mimi aduhhh PDKT'nya Lagi nyuci Piring, hahahahahah kocak dehhh. Soalnya saya jadi saksi mata. nihhhh Fotonya.
Ka Asep dan Ka Mimi


Kita do'a kan semoga cepet dapet anak, aminnn. Cerita haruu dan gembira waktu itu sangat berkesan. Pasti semua angkata memiliki cerita berbeda.Yang kaga kalah seruu anak-anak pinresus setiap angkatan masih suka kumpul-kumpul. Dan agenda rutin setiap tahunnya yaitu bukber seluruhh angkatan.
nahhh ini ka Asep sama ka Arif (Pinru)



ka mimi, ka asep, ka larby, ka ade, ka dedi, ka nasrudin, bu mai seri
Tetapi setiap kali acara bukber kaka-kaka putri angkatan pertama gak pernah muncul, kompak seluruh anggotanya, memang sudah hampir semuanya sudah menikah.


udahhh duluuu nanti kt lanjut ceritanya........